Anda percaya dukun ?
Alam Ghaib Ustaz Nuralam al-Jurjani S.Th.I M.Pd.I
Oleh : Ustaz Nuralam al-Jurjani
Dukun adalah sang penipu ulung. Betapa banyak masyarakat yang tersesat gara-gara dukun. Bukan hanya tersesat dalam aqidah saja namun uang pun bisa ludes.
Suatu hari ada teman yang datang. Setelah mengobrol ngalor ngidul tiba-tiba dia mengeluarkan empat bungkusan warna biru dan panjang. Dia cerita kalau ada orang pintar dari wilayah barat datang menawarkan barang yang nantinya harus dipasang di setiap pojok ruangan untuk menolak guna-guna, jin jahat, dan lain-lain. Dukun tersebut meminta mahar (uang pengganti). Anehnya teman saya itu setuju saja dengan mahar yang diminta dan dibayar. Kemudian sang dukun pamit setelah mendapat uang banyak. Baru kemudian teman saya itu sadar dan bertanya-tanya apa benar yang dikatakan dukun tersebut. Dia penasaran dengan empat bungkusan warna biru itu. Mau dibuka tapi takut, jangan-jangan nanti khodamnya ngamuk.
Akhirnya dia teringat saya dan datang ke rumah saya. Kemudian dia menceritakan tentang bungkusan tersebut. Setelah saya buka, Wooowww… Fantastis, ternyata kertas biru tersebut bagian dalamnya berwarna putih dan ada coretan. Coretan spidol warna hitam. Cuma coretan saja enggak ada apa-apanya. Saya senyum-senyum saja. Lha wong dukun kok dipercaya.
Pelajaran Kisah tersebut :
- Jangan tertipu dengan penampilan dan kata-kata manis yang keluar dari seorang dukun. Karena mulutnya saja yang manis, tapi hatinya garang bak srigala.
- Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam melarang kita pergi ke dukun dan percaya dengan ucapan bualan dukun.
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda :
مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Barang siapa mendatangi dukun atau rukang ramal, lalu membenarkan apa yang ia katakan, maka sungguh dia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam.” (HR. Ahmad : 9171)
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
“Barangsiapa yang mendatangi dukun lalu dia bertanya kepadanya tentang suatu hal, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh malam.” (HR. Muslim)
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَطَيَّرَ، اَوْ تُطُيِّرَ لَهُ، اَوْ تَكَهَّنَ، اَوْ تُكُهِّنَ لَهُ، اَوْ سَحَرَ، اَوُ سُحِّرَ لَهُ، وَ مَنْ اَتَى كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا اُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ ص. البزار بإسناد جيد
Dari 'Imran bin Hushain RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : "Tidak termasuk golongan kami orang yang percaya tanda-tanda kesialan atau datang bertanya kepada orang yang mempercayai tanda-tanda kesialan, atau orang yang melakukan pedukunan atau orang yang datang berdukun, atau orang yang melakukan sihir atau orang yang datang meminta tolong kepada tukang sihir. Barangsiapa yang datang kepada dukun dan membenarkan apa yang dikatakan dukun itu, maka sungguh ia telah kufur pada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW". [HR. Al-Bazzar dengan sanad Jayyid].