Keajaiban Doa yang bisa merubah Takdir

Keajaiban Doa yang bisa merubah Takdir


Dari Salman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ وَلاَ يَزِيْدُ فِي الْعُمْرِ إِلاَّ الْبِرُّ
“Tak ada yang dapat menolak takdir selain doa, dan tak ada yang dapat memperpanjang umur selain kebajikan.”

(HR. At-Tirmidzi, no. 2139, Ath-Thahawi dalam Syarh Musykil Al-Atsar, no. 3068. Al-Albani menganggapnya hasan lighairih dalam Shahih At-Targhib, no. 1639 dan juga dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, no. 154. Penilaian yang sama juga diberikan oleh Al-Arnauth dalam catatan kakinya terhadap kitab Syarh Musykil Al-Atsar juz 8, hal.78).

Ada beberapa hadits lain yang senada dengan ini dan menunjukkan bahwa takdir bisa dicegah dengan doa tapi semuanya dha’if. Sedangkan hadits ini derajatnya hasan, sehingga bisa dipakai sebagai hujjah. 

  • Bagaimana doa bisa menolak takdir padahal takdir sudah ditentukan?

Jawabnya, Allah Tabaraka wa Ta’ala telah menciptakan takdir dan menciptakan pula sebabnya. Allah maha tahu apa yang akan terjadi nanti dan Dia tidak mungkin lupa atau kecolongan sehingga mengubah keputusan-Nya yang telah lalu. Tapi itu semua berada dalam dimensi ilahiyyah yang tak mungkin bisa diselami akal manusia yang serba terbatas ini. Maka tak perlu membahas masalah tersebut lebih lanjut.

Manusia hanya diperintahkan untuk melakukan sebab. Bila ingin mendapatkan rezki harus bekerja, tidak mungkin bisa kaya dengan bermalas-malasan. Nah, kerja adalah sebab dan rezki memang di tangan Tuhan. Hanya orang kurang akal yang mengatakan, “Ah, buat apa bekerja bukankah rezeki di tangan Tuhan. Jadi, kalau saya sudah ditakdirkan kaya, maka saya akan kaya dengan sendirinya.” 

Demikianlah doa, ia merupakan sebab yang diciptakan Allah untuk memperoleh keuntungan dan menolak kerugian, sama seperti kerja yang diciptakan sebagai sebab untuk mendapat kekayaan.

Kesimpulannya, takdir sudah ditetapkan dan tidak akan berubah dalam dimensi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ia hanya akan berubah dalam dimensi manusia. Manusia tidak boleh tahu apa yang sudah diputuskan Allah, tapi hanya harus berusaha untuk mendapatkan yang terbaik. Dan, Allah telah menunjukkan jalan terbaik untuk selamat dari keburukan yang kemungkinan besar akan terjadi, yaitu dengan doa. Itulah takdir dalam dimensi manusia, sesuatu yang sudah dipastikan akan terjadi, sehingga secara logika tak mungkin tertolak. Misalnya, ada yang sakit dan menurut dokter tinggal menunggu waktu saja dan tidak mungkin disembuhkan. Tapi, dengan doa siapa tahu terjadi keajaiban dan yang bersangkutan ternyata sembuh. Inilah maksud doa menolak takdir. Walahu ‘alam.

  • Kisah Nyata:

Kisah ini dialami oleh salah seorang teman istri saya yang bekerja di PT Sanyo Electronics Cikarang. Dia menuliskan ceritanya khusus untuk penulisan buku saya ini, semoga Allah membalasnya dengan kabaikan. 

Ia mengalami kehamilan pertama, dan ketika diperiksa oleh dokter ternyata janin yang ia kandung terinveksi virus rubella akibat sakit yang diderita sang ibu. Virus itu menyerang pada saat usia kandungannya 3,5 bulan. Hasilnya, sang bayi positif akan lahir dalam keadaan cacat, seperti buta, gangguan pendengaran dan lain sebagainya.

Beberapa kali ia berusaha memeriksakan kandungannya melalui USG. Menurut dokter yang memeriksa bayi tersebut memiliki kelainan kromosom di tengkorak belakang yang akan mengakibatkan anak itu jadi idiot setelah lahir nanti.

Dengan perasaan tak menentu sang teman ini berusaha untuk pasrah. Sampai pada saatnya untuk melakukan pemeriksaan lanjutan di RSCM. Pada malam sebelum pemeriksaan itu dia bangun shalat tahajjud dan berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan keyakinan penuh bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala pasti mendengar doa hamba-Nya yang kesusahan. Lalu dia juga berusaha bertawassul dengan meminum air zam-zam. Dan sangat mengejutkan bahwa hasil pemeriksaan di RSCM menyatakan bahwa sang janin sehat dan tidak terdapat kelainan apapun. ALLAHU AKBAR!

Bukan main gembiranya perasaan sang teman ini, dan dia merasakan betapa Allah maha baik bila diminta dengan ikhlas oleh sang hamba. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengenakan jilbab (sebelumnya dia tidak berjilbab) pasca melahirkan sebagai bentuk syukurnya kepada Allah Ta'ala.

Dari sini ada beberapa hal menurut pandangan syar’i mengapa anaknya itu sembuh. Beberapa ikhtiar yang dia lakukan adalah:
  1. Dia berdoa
  2. Dia pasrah pada keputusan Allah
  3. Dia Shalat Tahajjud
  4. Dia bertawassul dengan meminum air zamzam

Semua itu memang disunnahkan, dan masing-masing akan menyebabkan terkabulnya doa bila dilakukan ikhlas dan memasrahkan diri kepada Allah Ta’ala. Ini adalah salah satu makna hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di atas yang menerangkan bahwa doa bisa mengubah takdir. Maksudnya, takdir yang sudah diperkirakan bakal terjadi tapi masih mengandung kemungkinan lain. Wallahu a’lam.

Inilah contoh doa mengubah takdir, yaitu takdir dalam dimensi manusia yg bisa memprediksi sesuatu akan terjadi atau tidak menurut hukum kebiasaan yang berlaku di alam dunia, tanpa adanya keadaan luar biasa. Jadi, dengan doa diharapkan adanya keadaan luar biasa yang mengubah prediksi sebelumnya. Wallahu a'lam.

Oleh : Ustaz Anshari Taslim, Lc