Antara Cahaya Ibadah dan Dosa

Antara Cahaya Ibadah dan Dosa

Dakwah Ustaz Ismeidas Makfiansyah

Admin

October 29, 2020

Ibadah yang memancarkan binar Iman dan kemuliaan, Dosa Memudarkan cahayanya.

Diantara yang sering manusia lupakan adalah bahwa amal kita akan membekas pada diri kita, kebaikan akan berbalik kepada kita, dan keburukan akan membekas pula pada hati dan rupa manusia.

یَّوْمَ  تَبْیَضُّ   وُجُوْهٌ  وَّ  تَسْوَدُّ  وُجُوْهٌۚ

”Pada hari yang diwaktu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram.” (Ali Imran: 106)

Ingatkah kita akan ayat ini,

فَمَنْ یَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَیْرًا یَّرَهٗؕ(۷) وَ مَنْ یَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا یَّرَهٗ۠(۸

“Maka barangsiapa yang melakukan kebaikan sebesar biji sawi niscaya dia akan melihat (balasan) nya dan barangsiapa yang melakukan kejahatan sebesar biji sawi pun niscaya dia akan melihat (balasan)nya...”. (Q.S. 99:7-8).

Dosa akan memudarkan cahaya keimanan kita...

“Wahai kaum Muslimin! Takutlah kamu akan akibat berbuat zina, sebab disitu ada enam perkara. Yang tiga (diberikan) di dunia, dan yang tiga (lagi diberikan) di akhirat. Adapun yang tiga di dunia itu ialah hilangnya sinar wajah, pendek (berkurang) umurnya, dan terus menerus dalam kefakiran. Sedang tiga perkara di akhirat itu ialah mendapat kemurkaan Allah, siksaan yang pedih, dan azab neraka”. (HR. Baihaqi)

Dalam surat Al-Muthoffifin ayat 14... Allah mengingatkan pula

 كَلَّا بَلْٚ- رَانَ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ مَّا كَانُوْا یَكْسِبُوْنَ(۱۴ 

 “sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka”

Dalam tafsir ibnu katsir dijelaskan bahwa dosa akan bisa menutup hati manusia dari keimanannya..

Sesungguhnya seorang hamba jika melakukan dosa, maka terbentuklah noda hitam dalam hatinya. Jika ia melepaskan dosa, istighfar dan taubat, bersihlah hatinya. Ketika mengulangi dosa lagi, bertambahlah noda hitamnya, sehingga menguasai hati. Itulah Roon (rona) yang disebutkan dalam Al-Qur’an, “Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (HR At-Tirmidzi)

“Dan pada hari Kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam.” (Az-Zumar:60)

Ibadah dan kebaikan akan berbekas pada wajah dan kepribadian pelakunya

سِیْمَاهُمْ فِیْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِؕ

“Pada wajah mereka tampak tanda-tanda dari bekas sujud.” (Al-Fath:29)

Ibnu Abbas berkata: “Sesungguhnya amal kebaikan itu akan memancarkan cahaya di dalam hati, membersitkan sinar pada wajah, kekuatan pada tubuh, kelimpahan dalam rizki dan menumbuhkan rasa cinta di hati manusia kepadanya. Sesungguhnya amal kejahatan itu akan menggelapkan hati, menyuramkan wajah, melemahkan badan, mengurangkan rizki dan menimbulkan rasa benci di hati manusia kepadanya.” 

Ternyata ibadah dan kebaikan kita akan memancarkan cahayanya...

Bukankah Rasulullah bersabda

"Siapa yang memperbanyak salat dimalam hari maka akan bercahaya wajahnya disaat siang"

Umar Rhadiallahu anhu berkata:

"Barang siapa memperbaiki batinnya niscaya Allah akan memperbaiki lahiriahnya"

H.R. Ahmad: seandainya salah seorang diantara kalian beramal dalam batu yang tertutup rapat, tidak berpintu dan tidak pula berlubang niscaya amal itu akan keluar untuk umat manusia siapapun dia"

Itulah yg membuat kaum mukminin dimasa lalu begitu luar biasa. Karena ibadah dan amal kebaikannya berbekas dalam izzahnya. Berkata imam malik:

Telah di beritahukan kepadaku bahwa orang-orang nashrani melihat sahabat dalam pembebasan syam/ syria maka mereka berkata

"Demi  Allah mereka lebih baik dari kaum hawariyyun, sebagaimana berita yg telah sampai kpd kami"

Kebaikan akan membawa pelakunya pada jalan Allah... dan kebersamaan Allah

Allah SWT berfirman: 

 وَ الَّذِیْنَ جَاهَدُوْا فِیْنَا لَنَهْدِیَنَّهُمْ سُبُلَنَاؕ-وَ اِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِیْنَ۠(۶۹

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami. benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (Q.S. Al-‘Ankabut: 69).

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

"Senantiasa hamba-Ku melakukan nafilah (ibadah sunnah) semata-semata untuk-Ku sehingga Aku mencintainya. Dan bila Aku telah mencintainya, maka Aku akan menjadi pendengaran (telinga) yang ia pakai mendengar; penglihatan yang ia pakai melihat; dan tangan yang ia pakai memukul".

Allah juga berfirman:

وُجُوْهٌ یَّوْمَىٕذٍ مُّسْفِرَةٌۙ(۳۸) ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌۚ(۳۹) وَ وُجُوْهٌ یَّوْمَىٕذٍ عَلَیْهَا غَبَرَةٌۙ(۴۰) تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌؕ(۴۱) اُولٰٓىٕكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ۠(۴۲

“Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan gembira ria, dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu, dan ditutup lagi oleh kegelapan. Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.” (‘Abasa: 38-42)

Perhatikan Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

 وَ لَوْ نَشَآءُ لَاَرَیْنٰكَهُمْ فَلَعَرَفْتَهُمْ بِسِیْمٰىهُمْؕ-وَ لَتَعْرِفَنَّهُمْ فِیْ لَحْنِ الْقَوْلِؕ-وَ اللّٰهُ یَعْلَمُ اَعْمَالَكُمْ(۳۰ 

“Dan kalau Kami menghendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya.” (Muhammad:30)

Sahabat...

Mari kita "berkaca" apakah ada cahaya iman memancar dari wajah kita. Ataukah cahaya pudar karena tertutup oleh banyaknya dosa.

Rujukan

• Tafsir Ibnu Katsir surat Al-Fath
• Tafsir Ibnu Katsir surat Al-Muthoffifin
• Syarah Arba'in Nawawi

***

Oleh : Ustaz Ismeidas Makfiansyah

Admin October 29, 2020