Indahnya Hukum Allah

Indahnya Hukum Allah


Menyimak jawaban dan penjelasan Pak Mahfud MD dalam acara diskusi di ILC tentang industri hukum satu saja simpulan saya bahwa hukum buatan manusia, sekalipun disusun oleh para ahli hukum terbaik, tetap saja tak memberikan rasa keadilan.

Hukum bisa disiasati. Hukum bisa dipermainkan. Hukum dijalankan suka-suka rezim. Inilah hukum ciptaan manusia. Berbeda dengan hukum syariat yang diturunkan oleh Allah Ta'ala. Hukum ini lintas waktu, zaman, tempat, generasi, bangsa, kepentingan, dan keinginan.

Hukum syariat dari dahulu sampai sekarang sama, tak ada perubahan sedikit pun. Bangsa arab, bangsa Turki, bangsa Kurdi, bangsa Afghanistan, bangsa India dan bangsa-bangsa di dunia ketika menjalankan hukum syariat mereka menjalankan hukum yang sama.

Prinsip semua sama di depan hukum bukan slogan belaka. Tapi dipraktikkan selama 1300 tahun. Khalifah Ali bin Abi Tholib pernah kalah didepan hukum. Gubernur Amr bin Al-Ash juga kalah didepan hukum. Dan banyak catatan sejarah yang menuturkan pejabat dan keluarga penguasa tunduk di depan hukum.

Kenapa hukum syariat begitu berwibawa?

Karena para hakim ketika menjalankan hukum syariat dia hanya takut kepada Allah Ta'ala. Dia hanya tunduk pada perintah Allah Ta'ala bukan pada khalifah. Dan dia sadar dirinya akan masuk neraka bila tidak adil.

Pun penguasa juga tak berani campur tangan. Intervensi berarti menentang Allah Ta'ala. Dia juga tunduk pada Allah Ta'ala dan menjalankan perintah-Nya. Dia juga tak berani Merubah hukum. Karena merubah hukum berkonsekuensi kekafiran. Dan bila telah kafir maka wajib dicopot dari jabatan dan kedudukannya.

Itulah hukum syariat.

***

Oleh : Ustaz Hafidin Achmad Luthfie, Lc