Kiat Islami Agar Istri Selalu Patuh Suami

Kiat Islami Agar Istri Selalu Patuh Suami


Pembahasan tentang Kiat Islami agar istri selalu patuh suami.

بسم الله الرحمن الرحيم.


Indikasi Nusyuz ada 3:

  1. Istri tidak menunaikan atau bermalas-malasan dalam menunaikan hak suami
  2. Istri melanggar/menentang perintah suami
  3. Istri merasa lebih berkuasa/berhak mengatur rumah tangga

Jika istri sudah benar-benar nyata dalam berbuat "nusyuz" maka diantara hal-hal yang harus dilakukan seorang suami adalah:

  1. Menasihati dengan cara yang baik
  2. Diberikan isyarat yang keras bahwa suami bisa saja mengakhiri hubungan rumah tangganya yaitu dengan memboikot (tidur di sisi lain ranjang, sebagian ulama membolehkan tidak menegur istri selama lebih dari 3 hari, dll)
  3. Memberikan pukulan (yang tidak melukai, tidak membuat memar/robek kulit, tidak menggunakan kepalan tangan, dll) tetapi menggunakan kayu siwak dan memukul di tempat yang berdaging/berlemak tebal (seperti lengan dan paha)
  4. Memberikan hukuman (boleh tidak memberikan nafkah atau tidak memberikan jatah hari/bermalam). 

Tetapi, sebelum melangkah sejauh itu, maka suami harus mencari tau terlebih dahulu mengapa istri bersikap demikian?

Penyebab Nusyuz:

1. Bodoh akan hak hak suami.

Penyebab nya :

  1. Bisa jadi orang tua istri yang tidak mendidik anaknya seperti apa "muslimah" yang sesungguhnya.
  2. Suami tidak/belum mendidik istri.
  3. Suamilah yang mengharapkan hal tersebut (misal: istri bekerja agar suami tidak repot menafkahi istri)
  4. Istri salah orientasi dalam rumah tangga (misal: mendahulukan pekerjaan dibandingkan keluarga)

Ketahuilah bahwasannya, sebelum menikahi seorang perempuan, harus bertekad dan mampu untuk memenuhi semua kebutuhannya. 

Nafkah istri selain mempertimbangkan kemampuan suami, juga harus sesuai dengan tingkat sosialnya, maka dari itu perhatikan tingkat sosial calon istri seperti apa, apakah mampu menafkahi sesuai tingkat sosialnya?

Karena jika tdk, besar kemungkinan akan terjadi nusyuz.. lihatlah kisah rumah tangga Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah) dengan Zainab binti Jahsy. 

Apakah wanita zaman sekarang lebih shalihah dibandingkan dengan Zainab binti Jahsy?


2. Pergaulan istri.

Seorang lelaki tidak boleh gegabah dalam menyikapi sesuatu yang membuat istri orang tersanjung.

Dan seorang istri tidak gegabah menceritakan kebaikan suami kepada wanita lain dan tidak ceroboh mengkritisi suami orang, karena mungkin dia telah rida dengan semua kekurangannya, tetapi karena ulah kita yg mengatakan "Ya Allah ukh sabar banget sih menghadapi suami, kalo ana sudah ana ceraikan dia" itu akan membuat retaknya sebuah rumah tangga

Ingatlah sabda Nabi صلى الله عليه وسلم :

ليس منا من خبب امرأة على زوجها

"Bukan termasuk golonganku, orang yang menyebabkan seorang wanita tidak patuh kepada suaminya"


3. Suami istri gagal membangun  komunikasi yang baik/salah paham.

Berusahalah berkata-kata yg baik dan ajarkan istrimu untuk berkata-kata yg baik pula. 

Allah عز وجل berfirman: 

وقل لعبادي يقول التي هي أحسن إن الشيطان ينزغ بينهم

"Wahai Muhammad, katakanlah kepada hamba-hambaku agar mereka selalu berkomunikasi dengan tutur kata yang terbaik (waktunya, caranya, tempatnya), karena setan selalu berusaha merusak hubungan sesama mereka”

Kenapa harus berkomunikasi dengan baik? 

Karena, syaithon selalu memercikkan api-api kebencian dan permusuhan diantara kalian. Ingatlah bahwa sesungguhnya iblis telah memancangkan istananya di atas samudra dan dari sanalah mereka mengutus bala tentaranya untuk menyebarkan kekufuran/kemaksiatan. Dan bahwasannya prestasi utama pasukan iblis adalah tatkala ia berhasil memisahkan/menceraikan pasangan suami istri

Apabila kita berusaha menjaga perasaan orang lain, maka orang yang paling berhak dijaga perasaannya adalah suami/istri kita kerena syaithon selalu mencari celah untuk menimbulkan kesalahpahaman diantara suami istri.


4. Kesewenang-wenangan suami

Karena kesewenang-wenangan suami yang merasa bebas melakukan apa saja, leluasa, dan berkuasa, kezaliman suami inilah yang menyebabkan istri tidak patuh/tunduk dan istri berusaha melakukan hal serupa kepada suami.

Lihatlah sebuah kisah dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang selalu berusaha menjaga perasaan istrinya: 

Rasulullah bersabda: "Wahai Aisyah sesungguhnya aku mengetahui ketika engkau ridha dan marah. Lalu Aisyah menjawab: "Dari mana engkau mengetahui nya ya Rasulullah? Apakah dari wahyu?"

Rasulullah bersabda: "Tidak wahai Aisyah.. sesungguhnya jika engkau ridha engkau akan mengatakan "Demi Rabbnya Muhammad"

Dan jika engkau sedang marah engkau akan mengatakan: "Demi Rabbnya Ibrahim "

Lihatlah bahwasannya "marahnya" Aisyah رضي الله عنها tidaklah melempar barang, menghempaskan pintu rumah ataupun pulang kerumah orangtuanya, melainkan hanya "perubahan kata".


5. Dosa

Ketika suami membiarkan istrinya bergelimang dalam dosa, maka akan menjadikan jiwanya kotor, dan jiwa yang kotor akan menghasilkan perilaku yang buruk pula.

Allah عز وجل berfirman:

"Bentengi dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka"

Tetapi, bisa jadi ini akibat dari dosa suami sendiri, karena Allah akan menunjukkan dosa suami dalam perilaku anak dan istrinya. Dosa merupakan bentuk pengkhianatan kepada Allah, maka Allah akan membalas dengan menjadikan orang terdekat kita (anak dan suami/istri) menjadi org yg pertama kali menzalimi suami.

Apapun yang menimpa kita, sejatinya adalah dampak dari perbuatan kita sendiri. Jangan pandai menuntut tetapi tidak pandai memberi. Allah itu Maha Adil, sebagaimana engkau berbuat, maka seperti itulah juga engkau akan diperlakukan dengan cara yang sama.


⚘ Penyebab tidak akurnya ibu dan istri 

Penyebabnya adalah suami tidak pandai memposisikan diri. Ketahuilah bahwasannya seorang ibu tidak mengharapkan imbalan anaknya, tetapi ibu tidak mau/tidak kuasa menahan "rasa kehilangan" anak yang dia sayangi untuk dikuasai oleh istri yang pada dasarnya adalah orang asing. 

Maka dari itu, seorang suami harus bisa membuktikan kepada ibunya bahwa ibunya tidak kehilangan anaknya walaupun sudah menikah, tetaplah seperti dulu (yang selalu dekat, selau curhat, perduli dan memperhatikan ibunya).

Dan suami harus bisa mengkondisikan istri sebagaimana sewajarnya seorang menantu dan seorang istri, bahwa suaminya adalah anak yang dicintai dan dibanggakan oleh ibu. Tanamkan kepada istri bahwa "kunci kebahagiaan rumah tangga adalah keridaan ibu suami" maka tetaplah jadikan ibu suami prioritas.

Dan jangan menunjukkan kemesraan suami istri di depan ibu.. kenapa?

Karena itu semua akan membuat ibu cemburu dan membuatnya gagal dalam menjaga perasaannya. Maka keharmonisan yang telah ibu suami buat jangan sampai hilang dengan hadirnya seorang istri.


⚘ Apakah boleh suami memberikan ibunya uang dengan jumlah yang lebih besar daripada istri?

Ketahuilah bahwasanya hak istri adalah: 

  • Sandang
  • Pangan 
  • Papan

Jika semua kebutuhan nafkah telah dipenuhi dengan layak oleh suami, maka selebihnya istri tidak boleh menuntut.

Maka jika uang (yang lain) suami mau diberikan kepada ibunya (dengan jumlah yang lebih besar) tidak lah mengapa, bahkan sebagai seorang istri seharusnya mendukung perbuatan suami tersebut untuk berbakti kepada kedua ortunya..

Wallahu ta'ala a'lam..

***

Oleh : Ustaz Dr. Muhammad Arifin Badri