Reaksi Cinta Pemimpin Salih

Reaksi Cinta Pemimpin Salih


Semua presiden, raja, perdana menteri, dan amir negara-negara Arab diam. Bungkam. Dan tak memberikan reaksi politik yang setimpal atas kejahatan Macroni pada Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Tapi dua presiden dari negara ajam: Turki dan Pakistan angkat suara dan memberikan reaksi politik setimpal.

Erdogan dalam pidatonya mengecam Macroni. Dan memandangnya butuh terapi kejiwaan. Memang Macroni adalah orang mengindap sakit kejiwaan. Semasa SMA ia berzina dengan gurunya yang seumuran ibunya dan berstatus istri orang.

Dan Macroni sendiri entah anak biologis siapa. Jangan-jangan juga hasil dari perzinahan dan perselingkuhan. Kementerian Luar Negeri Prancis pun marah dengan statement Erdogan. Dipandangnya Erdogan telah melakukan penghinaan pada presiden Prancis.

Disini betul-betul menyebalkan. Mereka memandang penistaan pada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam adalah simbol kebebasan ekspresi. Namun mengecam presiden Prancis sebagai bentuk penghinaan. Dan duta besar Prancis di Turki pun ditarik pulang.

Erdogan melangkah lebih jauh. Dalam pidatonya kemarin dia mengatakan: Saya serukan pada rakyat Turki Agar jangan membeli barang-barang produksi Prancis.


Imran Khan sikapnya sama dengan Erdogan. Dia langsung memanggil duta besar Prancis. Dan menyampaikan protes keras resmi melalui saluran diplomatik.

Sedang rakyat muslim di berbagai belahan Dunia Islam melakukan demonstrasi di mana-mana. Mereka mengecam Macroni. Dan juga menyerukan boikot pada produk-produk Prancis.

Disebagian negara Afrika kedutaan Prancis diserang dan dibakar. Sebagai bentuk kemarahan kepada penistaan yang dilakukan Macroni pada Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang agung.

Di Saudi ada sebagian orang yang menentang boikot. Buat saya statemen itu sangat menggelikan. Pasalnya mereka mengajak memboikot produk-produk Turki karena benci pada Erdogan namun menolak memboikot produk-produk Prancis yang presidennya menistakan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Dan nun jauh di wkwkwkland ada sekelompok orang yang juga sama sikapnya dengan ulama-ulama suu` penyembah penguasa-penguasa lalim. Mereka ini menjidal dengan bathil. Tak ada ghiroh dan marah dihatinya ketika melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dinistakan. Seperti biasa mereka adalah kelompok yang disebut dosen kami di LIPIA dahulu yaitu Dr. Abdullah sebagai "ash-haabul lihaa ath-thowiilah" (pemilik jenggot panjang).

***

Oleh : Ustaz Hafidin Achmad Luthfi, Lc