Bukan Musuh yang Kuat Tapi Iman Kita yang Lemah

Bukan Musuh yang Kuat Tapi Iman Kita yang Lemah


Para mujahid Islam dahulu serba kekurangan. Bukan hanya harta namun juga jumlah dan perlengkapan. Tapi apakah mereka mengeluh, kurang semangat, ciut nyali dan mundur karena serba kekurangan dalam segala hal? Tidak. Iman yang kuat lebih kuat dari harta, jumlah, dan perlengkapan.


Dalam Perang Badar jumlah mujahid dari sahabat sekitar 313. Lalu berapa jumlah pasukan musyrikin Quraisy? Riwayat-riwayat tarikh menyebutkan tiga kali lipatnya. Apakah sahabat gentar? Tidak. Apakah sahabat takut? Tidak. Apakah sahabat lari? Tidak. Justru dalam perang tanding satu lawan satu (mubarozah) wakil sahabat menang secara sempurna.


Dalam Perang Qodisiyyah berapa jumlah mujahid dari sahabat dan tabi'in? Sekitar 30 ribu mujahid. Lalu berapa jumlah pasukan Persia? Sebagain riwayat tarikh menyebutkan 120 ribu pasukan. Riwayat lain menyebutkan 200 ribu pasukan. Apakah para mujahid itu takut? Tidak. Apakah melihat perlengkapan pasukan Persia yang lengkap membuat mujahid mengeluh? Tidak.

Perang Qodisiyyah menjadi seperti Perang Badar. Begitu bersejarah. Dan memisahkan antara hak dan bathil.


Dalam Perang Yarmuk berapa jumlah para mujahid Islam? Riwayat tarikh menyebutkan angka 36 ribu mujahid. Kemudian berapa jumlah pasukan Romawi? Tarikh menyebut 240 ribu pasukan. Berapa kali lipat itu? Hampir tujuh kali lipatnya. Apakah para sahabat dan tabi'in gentar melihat besarnya pasukan Romawi lengkapnya alustistanya mereka? Tidak. Apakah para sahabat dan tabi'in mengeluhkan kondisi mereka? Tidak.

Perang Yarmuk berakhir dengan kemenangan gemilang. Perang itu statusnya juga seperti Perang Badar dan Perang Qodisiyyah yang memisahkan hak dan bathil. Akibat perang itu Kekaisaran Romawi berakhir diseluruh Syam dan Mesir.


Dari dahulu sampai sekarang para mujahid Islam selalu kekurangan. Tapi para mujahid itu tak pernah mengeluh, merengek, dan berhenti melakukan futuhat. 


Sekarang mari tengok kondisi kita. Dan bandingkan kondisi kita dengan para pendahulu kita. Kita hidup enak. Bila dibandingkan dengan para sahabat dan tabi'in kita serba enak. Fasilitas kita lebih banyak. Tapi kenapa Islam tak bisa menang di masa generasi kita?


Satu saja masalahnya: kita lemah iman.


Akibat lemah iman kita tak punya militansi. Banyak mengeluh dan mengomel. Serta banyak minta uzur. Afwan ustadz. Afwan akhi. Dan afwan afwan afwan terus.


Pangalima Sa'ad bin Abul Waqqash memimpin Perang Qodisiyyah dalam keadaan sakit. Anda baru sakit panu saja sudah mengeluh. Baru perut kembung saja sudah seperti diazab Allah Ta'ala.

Anda baru jalan Jakarta ke Bogor sudah mengeluh. Dan langsung bilang saya capek dan tak sanggup jalan lagi. Kaki saya sudah sakit dan lecet.

Itulah generasi kita. Pantas saja muslimin kalah terus sekarang. Karena generasinya bermental kerupuk.


Itu kisah masa lalu. Baik. Saya akan bawakan kisah perang yang dekat dengan jaman kita.


Syaikh Umar Al-Mukhtar pernah ditanya oleh sebagian mujahid yang berjihad bersamanya melawan penjajah Italia.

"Italia punya pesawat-pesawat tempur sementara kita tak punya sama sekali," keluh sebagian mujahid.

"Apakah pesawat-pesawat tempur itu terbang diatasnya arasy atau di bawahnya?", tanya balik sang panglima jihad Libya.

‏‏"Tentu saja dibawahnya," jawab mereka serentak.


Anda ingat selalu jawaban Syaikh Umar Al-Mukhtar ini. Dan jadikan ukiran dalam hati anda.

"Selama Robb yang ada di atas arsy bersama kita maka tak ada alasan takut pada makhluk yang ada di bawahnya," tegasnya mantap.

"Sesungguhnya Allah Ta'ala menciptakan kamu sebagai orang merdeka. Maka jadilah orang merdeka sebagaimana kamu diciptakan. Orang merdeka adalah orang yang tidak pernah menjual akalnya, pikirannya, sikapnya, serta tanah airnya kepada orang lain," nasehat Syaikh Umar Al-Mukhtar.

***


Oleh : Ustaz Hafidin Achmad Luthfie, Lc


____________________________

Tags :

mujahid islam

pengertian mujahid sejati

perbedaan mujahid dan mujahidin

mujahid palestina

arti mujahid dan mujahidah

imam mujahid

karya tafsir mujahid bin jabir

arti mujahid fi sabilillah

lemah iman artinya

penyebab lemahnya iman

obat lemahnya iman

sifat yang dapat menimbulkan lemahnya iman adalah

generasi lemah iman

faktor yang mempengaruhi kuat dan lemahnya iman

orang yang imannya rapuh dan lemah akan mudah terjerumus dalam

iman turun drastis