Sikap Sahabat atas Kematian Nabi yang Mulia

Sikap Sahabat atas Kematian Nabi yang Mulia


Bandingkan sikap sahabat Abu Bakar dan sahabat Umar ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dunia.


Para sahabat sangat terpukul, dan kehilangan kendali diri, sampai sampai sekelas sahabat Umar bin Al Khattab radhiallahu 'anhu saja berkata:

والله ما مات رسول الله صلى الله عليه و سلم قالت وقال عمر والله ما كان يقع في نفسي إلا ذاك وليبعثنه الله فليقطعن أيدي رجال وأرجلهم .

"Sungguh demi Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak meninggal, sungguh demi Allah inilah yang aku yakini, dan sungguh Allah akan membangkitnya kembali lalu memotong tangan dan kaki orang-orang yang meyakininya telah meninggal dunia."


Demikian sikap sahabat Umar yang berceramah di hadapan orang banyak berusaha meyakinkan apa yang ia yakini.


Berbeda dengan sahabat Abu Bakar, beliau tetap tenang dan legowo menerima fakta wafatnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Untuk mengendalikan suasana, maka segera sahabat Abu Bakar berkata kepada sahabat Umar, duduklah! namun sahabat Umar enggan untuk duduk. Kembali beliau berkata, duduklah! Lagi lagi sahabat Umar enggan menuruti permintaan sahabat Abu Bakar.


Melihat suasana yang tidak kondusif, dan potensi terjadi kekacauan, maka segera sahabat Abu Bakar mengambil peran dengan berdiri dan berkata dengan suara lantang :

أما بعد فمن كان منكم يعبد محمدا صلى الله عليه و سلم فإن محمدا قد مات ومن كان منكم يعبد الله فإن الله حي لا يموت .

"Amma ba'du; siapapun yang menyembah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam maka sesungguhnya Muhammad telah meninggal dunia. Dan siapapun yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan pernah mati." 


Lalu beliau membaca ayat berikut:

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلاَّ رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىَ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللّهُ الشَّاكِرِينَ

"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (Ali Imran 144)


Sepontan para sahabat tersadarkan diri, seakan mereka belum pernah mengetahui ayat di atas kecuali setelah dibacakan oleh sahabat Abu Bakar radhiallahu 'anhum. Dan selanjutnya para sahabat tanpa terkecuali satupun, secara sadar mengulang ulang ayat di atas.


Adapun sahabat Umar yang semula berapi api dengan pendapatnya, sekejap terkulai lemas, tak kuasa berdiri, dan terjatuh ke tanah.


Dalam kondisi musibah, dibutuhkan orang orang seperti sahabat Abu Bakar yang tetap tenang dan selalu sigap menjaga emosi masyarakat agar tidak hanyut dalam duka, karena pada kondisi duka atau gembira, potensi terjadi tindakan atau ucapan yang lepas kontrol, alias salting.


Semoga bermanfaat, dan bila tidak bermanfaat bagi anda ya abaikan saja.

***

Oleh  : Ustaz Dr. Muhammad Arifin Badri


________________________________________________________

Tags :

kisah wafatnya nabi muhammad

rahasia kematian muhammad

wafatnya nabi muhammad saw wikipedia

pesan rasulullah sebelum wafat

nabi muhammad shallallahu alaihi wasallam wafat pada usia

nabi muhammad wafat di kota

nabi muhammad dimakamkan di kota

puisi detik-detik wafatnya rasulullah