Rasulullah sebagai intel dan panglima perang yang cerdas

Rasulullah sebagai intel dan panglima perang yang cerdas


Ketika terjadi perang Badar, maka Rasulullah bergerak mencari informasi sudah sampai dimana pasukan Quraisy. Beliau ditemani Abu Bakar menggali info dari para arab badui. Maka beliaupun bertemu dengan seorang syekh Arab badui yang bernama Sufyan Adh-Dhamari.


Rasulullah pun bertanya kepadanya di mana posisi Quraisy dan dimana pula posisi Muhammad dan para sahabatnya?

Syekh ini tidak mengenal beliau.

Syekh ini bertanya, "Kalian dari mana?"

Rasulullah menjawab, jawab dulu pertanyaanku nanti kujawab pertanyaanmu kami dari mana."


Singkat cerita syekh inipun menceritakan berdasarkan info yang dia dapat berangkat sejak hari sekian, berarti mereka sudah sampai di sini. Begitu pula Muhammad dan pasukannya berarti sudah sampai di sini...sini...

Sufyan ini menyebutkan posisi Rasulullah dan pasukan dengan tepat.


Setelah itu Sufyan menagih janji Rasulullah memberi tahu mereka dari mana, dan Rasulullah menyebutkan, "Kami dari air "min maa`"

Sufyan berkata, "Dari Maa` Irak?"

Rasulullah langsung beranjak dan membiarkan Sufyan menduga.


Kata maa` (air) pada masa itu kalau untuk nama tempat biasanya dipahami orang arab gurun adalah dari Irak, karena di sana banyak air. Padahal maksud Rasulullah adalah berasal dari air mani.


Ini namanya tauriyah dan itu dibolehkan, dan Rasulullah segera pergi biar tak ditanya lagi macam-macam, karena kuatir terbongkar dia siapa dan posisinya dimana, nanti akan menyebar dan diketahui musuh, meski Sufyan ini bukan musuh.

 

Kisah ini ada dalam sirah Ibnu Hisyam, kalau di kitab saya jilid 1 hal 525 terbitan Dar Ibni Rajab, dia menukil riwayat dari Ibnu Ishaq dari Muhammad bin Yahya bin Hibban, dan ini juga ada dalam Tarikh Ath-Thabari, jadi statusnya mursal, tapi karena sirah makanya biasanya agak longgar penerimaan validitasnya dalam hal ini.

 

Tujuan Rasulullah adalah bertanya posisi Quraisy, tapi kenapa beliau juga bertanya posisinya sendiri padahal dia jelas sudah tahu?

 

Di sinilah kecerdasan beliau. Beliau ingin menguji ketepatan dan ketelitian perkiraan Syekh tersebut. Karena dia tepat mengira posisi Rasulullah berarti dia tepat pula mengira posisi Quraisy, dan keterangannya menjadi salah satu pertimbangan.

 

Pelajarannya, banyak selidiki tentang musuh dan jangan gembar-gemborkan tentang kita kepada orang yang tidak perlu tahu.

***

Ustaz Anshari Taslim, Lc 

[dalam isolasi rumah 7 Januari 2021]

____________________________________________

Tags :  

strategi dakwah rasulullah di madinah 

bagaimana strategi yang diterapkan rasulullah dalam berdakwah 

strategi dakwah rasulullah di mekah 

strategi komunikasi rasulullah 

strategi dakwah nabi muhammad shalallahu wassalam di mekah 

strategi dakwah ghundarmedia.com 

strategi dakwah rasulullah secara terang terangan 

strategi dakwah rasulullah pertama kali dilakukan dengan cara